Selasa, 08 Juni 2010
8 - 8 - 88 tgl pernikahanku.Babak baru dalam kehidupanku.Kenapa angka 8 selalu ada dalam kehidupan baruku? Hanya Tuhan yang tahu.UNIK memang... aku terlahir tgl 03 JULI 68, 30 JULI 60 tgl lahir m.Agung, suamiku.8 th selisih usia kami.Begitu juga saat anugerah ALlah terbesar yang aku terima saat itu,"NOKTAH HITAM KECIL" bercokol di rahimku, 8 bln setelah pernikahanku. ALLAHU AKBAR.
Awal kehamilanku kulalui degan begitu susahnya. Betapa tidak , hari - hari kulalui dengan ketidak berdayaan, tergolek lemah ditempat tidur. Makan dan minum merupakan momok bagiku. Pingsan suatu kebiasaan dalam keseharianku.Untung ibuku saat itu selalu ada disampingku.
Berat badanku turun drastis....dr 57 kg menjadi 42 kg.Selama 7 bln....siksaan ini menderaku.
Cobaan disela kehamilanku.....
3 bulan usia kehamilanku.
Suatu pagi, kami mendapat kabar ibu mertuaku sakit parah ,dirawat di RS GATUL Mojokerto.Keesokan harinya kami berangkat pulang ke Jawa. Dengan keadaan gontai akhirnya kami sampai di Balikpapan. Ya ampun ... pesawat Bouraq yg hendak membawa kami mengalami delay. Pukul 19.00 WITA kami baru bisa take off.
Bandara Juanda tujuan kami. Dari sini, kami masih harus menempuh jarak Surabaya -Mojokerto 60 km, dengan waktu 30 menit lagi.Pukul 21.00 WIB kami samai di Mojokerto.
Alhamdulillah..... meskipun hujan mengiringi perjalanan kami ,akhirnya sampai juga kami di RS ibu mertuaku dirawat.Memang kondisi beliau koma, tapi dalam kenyataan beliau masih bisa mendengar sapaanku.Kupegang tapak tangan beliau ,kutempelkan ke sisi perutku, sambil kubisikkan,"Ibu diperutku ada wayah (cucu ) ibu.... ibu cepat sehat ya.... biar bisa menemaniku saat melahirkan nanti."
Tak tahan sudah aku menahan pilu..... dari sudut mata beliu mengalir air mata.Antara sedih dan bahagia, bisa kurasakan keinginan beliau kembali menyapa.
Lain halnya dengan mas Agung, dengan ketenangan dan kelihaiannya dalam menyembuyinkan duka ,dia peluk erat ibunya.... Ditelinga ibundanya mas Agung membisikan seuntai kalimat," Bu, ini Gengut,ibu menuggu aku kan, putra putri ibu semua telah berkumpul disamping ibu.... kalau ibu mau melanjutkan perjalanan monggo."Seperti mendapat isyarat saja, ayah mertuaku menggantikan posisi mas Agung dan memulai membimbingnya dalam alunan doa. Innalillahi wa innailaihi rojiun.Ibu mertuaku akhirnya menghadap yang kuasa dengan damainya. Wajahnya bersih, dihiasi senyum menghiasi bibirnya.
Memancing menjadi hoby dikehamilanku.
7 bulan kehamilanku membawa kesan yg tak mungkin bisa kulupakan. Kesukaan kami berdua ,aku & mas Agung muncul, "MEMANCING". Aku dirumah perempuan sendiri, karena saat menginjak usia kehamilanku ke 2 bulan, ibundaku pulang ke Jawa.Mas Agung ,Ujak (adik ipar ku), kang Di ,kang Tono, dan mas Joko adalah pria penghuni rumahku. MH - C .47.
Pasti akulah yg menjadi bahan olok - olok mereka; tentang kehamilanku ,tentang kebiasaanku, wah ada saja bahan celotehnya, yang sumbernya dari perangaiku.Sepi memang kalau mereka lagi bekerja ,tidak nyaman terasa . Sambil menunggu mereka pulang bekerja, kebiasaanku membersihan kebun setiap sorenya. Kugemburkan tanahnya ,dengan maksud supaya subur tanahnya. Aku menemukan cacing kala itu. Cacing itulah menjadi sumber inspirasiku. Yang mengingatkanku pada masa kecilku, umpan memancingku dulu.
Setelah pulang bekerja kuajaklah mas Agung memancing .Mulai saat itu, memancing menjadi kebiasan kami setiap sore & setiap hari libur.
Sungai HOP 5, rawa Kanaan, dan sungai Kanaan lokasi memancing kami.Udang saat itu menjadi sasaran kami. Sungguh menyenangkan sekali.Dengan sabar para pria mendampingku. Waow sungguh aku menjadi pusat perhatian mereka.
Bagaimana tidak, jikalau kami mau pulang, posisi jalan setapak lebih tinggi 1,5 meter dari sungai tempat kami memancing, suatu kesulitan buat aku yang sedang hamil untuk menapakinya. Dengan canda tawa mereka selalu mennggangu aku, meskipun akhirnya membantuku, 2 orang diatas menarikku, 3 orang di bawah mendukungku. ( klo ingat memang tak tau dirilah aku ).
Kebiasaan itu berlangsung hingga usia kehamilanku masuk usia kehamilan 9 bulan. Pada akhirnya mas Agung menolak bila kuajak memancing," Ndak usah ,nanti melahirkan di pinggir sungai". Pernyataan yg masuk akal pikirku.
Tetangga menjadi sumber semangatku menjelang kelahiran.
Usia kehamilan 9 bulan yg mengkhawatirkan aku.Galau ,risau menghantuiku..... Betapa tidak , aku hanya belajar dari majalah Ayahbunda...dan bisikan sebagian tetanggaku.Segala saran baik selalu kuperhatikan dan kulakukan. "Minum minyak kelapa dengan telur b. Agung," tuturnya." Biar kuat nanti mengejannya,"kulakukan." Jalan naik turun tangga b Agung," kulakukan, semua memperhatikan demi kelancaran kelahiranku nantinya.
Sungguh luar biasa dukungan semua teanggaku saat itu.
9 bln 6 hari, hari Jum'at pagi mulai terasa kontraksi, kegiatan rutin pun masih bisa kulalui, sebentar sakit sebentar hilang.
Semakin sore semakin sering sakitnya menghalang.... mas Agung masih sempat merayuku," Makan ya sayang, biar kuat nanti." Sekali lagi mas Agung bertanya," Kepingin apa sih?" Biar ku belikan! "Degan" (klp muda) kataku. Sambil ku bawa naik turun tangga (kebetulan panggung rmhku)...ku habiskan waktuku......Dalam hati tak putus doaku.... Ya Alloh hanya Engkau dan malaikatmu yg selalu menjagaku. Temani, kuatkan aku dalam proses kelahiranku ini . Amin.
Tepat pukul 21,00 wita aku terasa pipis.... haaa inikah yang dinamakan tanda kelahiran, bercak darah.
Kupanggil mas Agung ,"Mas kok begini, ini mungkin tanda mau melahirkan?" Dengan sigap mas Agung,memanggil adiknya," Jak antar ke RS!" Sambil meneteng tas peralatan untuk keperluan di RS,mas Agung menggandengku.
Sesampai di RS , sakit yang menderaku bisa kutahan....karena aku takut kata- kata teman " NANTI DI GUNTING." Suster Ana menghampiriku dan bertanya ,"Kenapa bu Agung ?" Aku menjawab," Mungkin mau melahirkan Sezt."
Dibawalah aku ke dalam ruang bersalin., diperiksa. Lalu Suster Ana berkata ,"Masih pembukaan 2." Dengan polosnya aku bertanya," Pembukaan 2 , apa artinya, dan kapan aku melahirkan?". Suster Ana menjawab,"Nanti sekitar Subuh b.Agung kemungkinan melahirkannya , mau disini silahkan , mau pulang jg ndak papa!"( kebetulan s.Ana tetanggaku dan rumahku tak jauh dr RS).
1 jam kira kira aku di rumah, aku hanya rebahan sembari senam hamil ringan. Rasa pipis menderaku.... langsung aku bergegas bangun, berjalan menuju kamar mandi....mas Agung langsung yang saat itu menemaniku berbaring disisiku, terbangun dan mengejarku, sambil berbicara,"Hayo sudah ke RS saja sekarang!" Aku langsung menjawab,"Nggak mau ah, khan masih Subuh perkiraan kelahirannya ,santai dirumah rasanya." Denag keadaan tegang mas Agung kembali berkata,"Itu darah sudah banyak di kasur dan berceceran di lantai." Ya ampun, kenapa aku tak merasakan keluarnya?
Akhirnya, kembali aku dibawa ke RS. Tepat pukul 01.00 WITA ..... waoooow betapa sudah tak tahan aku merasakan sakitnya kontraksi perutku. Langkahku mulai sedikit limbung (Kenapa dulu aku nggak pakai kursi roda ya) Dari"Ruang Emergency" menuju ruang bersalin aku jalan kaki.Suster Ana menghampiriku kembali," Nah ini yang namanya mau melahirkan." Langsung aku raih tangan mas Agung, aku jabat tangannya, aku cium sambil aku memohon doa agar lancar proses kelahiranku & memohon maaf atas segala kesalahanku .MAs Aguug membalas memelukku dan membisikkan kata,"YA aku menunggu disini, aku selelu berdoa untuk mendukung perjuanganmu, semoga lancar."Dalam hati akupun berdoa ,memohon ampun atas segala dosa ku ,tertuma kepada kedua orang tuaku.Yaaa Allah bimbinglah aku dlm perjuangan ini, selamatkan aku dan bayiku.Amin.
Tgl 2 Desember1989, pukul 01.30 WITA lahirlah putri mungilku, berat 3.5 kg, panjang 50 cm. Alhamdulillah ya Allah kau hadirkan putri kecil ini di tengah keluargaku.Setelah perawat membersihkan putri mungilku, suamiku diizinkan masuk untuk melihat kami. Diserahkanlah si kecil kepelukan mas Agung, Adzan & Qomad ditiupkan ketelinga putri kecilku.Semoga menjadi anak yang Sholehah putriku.Amin.
AYESHA TUNJUNG SARI nama yang berikan.AISYAH BUNGA SURGA kami mengartikan.
Kenangan dimasa kecilnya.
Ayesha betapa pintarnya kau memikat hati siapapun orang yang ada di dekatmu. Banyak sekali yang ingin memilikimu.Ada bapak, ada ayah, ada abah......yg selalu mencintaimu ( mas Agung , p Ismail, p.sulis).Tangis amatlah jauh dari kehidupan kecilmu. Kemauan keras untuk menjadi yang terbaik terlihat dari semangatmu.Oooooh kepingin ibu mengulangi masa masa itu.
Biarkanlah jari jempol ibu selaluberdiri untuk keberkasilanmu.Terima kasih anakku ,kau pegang teguh amanah orang tuamu.Kau selalu ingin menjadi teladan adik adikmu.
Doa pilu seorang ibu, ditengah deraan sakitmu.
Banyak kejadian yang sering membuat kekhawatiran ibu terpancing. Kau pemberani.... kau nekat....
kau kuat....Hanya satu yang masih selalu mengakhawatirkan ibu "TRAUMA" dikepalamu.Akibat hempasan kereta api itu.Ayesha anakku, disela helaan nafas ibu selalu mengalir doa untukmu.Ibu yakin
dimanapun kau berada hanya doa ibu yg selalu menjaga dan memelukmu. Jangan tinggalkan Sholat,
jangan lepaskan zikir disaat luang waktumu.
Kita punya kepribadiannya yang sama, ibu bukan "Super Women" dan kau bukan "Super Hero" kita hanya manusia biasa, manusia kecil yg penuh dengan salah dan khilaf serta dosa.Belum ada apa apa kita ini ,di hadapan NYA.Tapi kita punya kemampuan & kekuatan untuk mendekatkan diri kepadaNYA.
Sabar anakku sayang.....semua disini.....merasakan juga yang kau rasa. Tiupkan doa ditengah engahan nafasmu. Ibu disini selalu berdiri menjagamu, hanya itu yg ibu mampu.Ya Alloh, Ya Rochman ,Ya Rochim, kirimkam malaikat- malaikat terbaikMu untuk menjaga buah hatiku yg jauh dari dekapanku, ringankan engahan nafasnya...buang segala penyakitnya....dan ampunkan segala salah dan dosanya. Mudahkan langkah dan usahanya dalam menggapai cita citanya.Amiiiin
0 komentar:
Posting Komentar