Kamis, 08 Juli 2010
Waktu menunjukkan pukul 10 waktu Indonesia Bagian Tengah. Masih 2 jam untuk menunggu keberangkatan pesawat Pelita Air Service ke Bontang. Tak lama terdengar panggilan untuk penumpang pesawat Citylink Garuda GA-061 tujuan Surabaya agar segera memasuki pintu A3.
Seorang bapak bersama 3 anaknya yang sama2 menunggu di executive lounge segera berdiri dan keluar melalui pintu Executive Lounge yg sepi. Sementara petugas segera memanggilnya dan meminta untuk melewati pintu A3. Sedikit percakapan yang sempat kusimak.
"Maaf Pak, mohon ke pintu A3 untuk boarding," minta petugas executive lounge.
"Wah, lewat sini juga kan nggak apa-apa!" jawab si Bapak.
"Tapi Pak, boardingnya di pintu A3," jelas si petugas.
"Ah, gampanglah itu. Nanti urusan saya. Tenang saja," jawab si bapak.
"Tapi..." petugas ingin menjelaskan sesuatu.
"Sudahlah... tak usah takut. Kalau dimarahin biar saya yang urus. Kalian tenang saja. Kasihan nih anak2 saya kalau lewat pintu sana. Sumpek," jelas si bapak lagi.
Dua petugas berpandangan, antara tak setuju dan bingung menghadapi keinginan si Bapak.
Akhirnya petugas boarding di pintu sebelah menghampiri. Si Bapak diberi keleluasaan untuk lewat situ.
Dengan jumawanya si bapak berkata, "Tolong jangan dimarahi petugas executive lounge, saya saja yang dimarahi! Saya maunya lewat sini."
Aku memandang orang2 di sekitarku, ternyata kutangkap raut mereka menyiratkan rasa heran dan prihatin melihat tingkah si bapak yang tak mau mengikuti aturan. Hahaha... sama dong dengan perasaanku. Gaya banget si bapak! Melanggar aturan kok bangga? Walaupun kelihatannya sepele, ga sadar apa anak2nya yang masih kecil melihat caranya dan menganggap hal itu wajar untuk dilakukan?
Sepinggan, 8 Juli 2010
0 komentar:
Posting Komentar